1.
Jenis-jenis Kecerdasan Buatan
AI tak melulu
berbentuk robot yang menyerupai manusia. Anda perlu mengetahui apa saja jenis
teknologi yang tergolong AI. Pada dasarnya, ada 3 jenis, yaitu:
A. Symbol-manipulating AI
AI yang satu
ini bekerja dengan simbol abstrak. Symbol-manipulating AI termasuk jenis yang
paling banyak eksperimennya. Inti eksperimennya adalah manusia direkonstruksi
pada tingkat yang hierarkis dan logis. Informasinya diproses dari atas, lalu
bekerjanya dengan simbol yang dapat dibaca manusia/si pengembang, koneksinya
abstrak dan hasil simpulannya logis.
B. Neural AI
Jenis AI satu
ini sangat populer di kalangan ilmuwan komputer pada akhir 80-an. Dengan Neural
AI, pengetahuan tidak direpresentasikan lewat simbol, tetapi lebih ke neuron
buatan dan koneksinya ⎼ semacam otak yang direkonstruksi. Pengetahuan yang
terkumpul nantinya dipecah menjadi bagian-bagian kecil (disebut neuron) dan
kemudian dihubungkan serta dibangun menjadi kelompok-kelompok. Nah, pendekatan
ini dikenal sebagai metode bottom-up yang bekerja dari bawah. Tidak seperti
Symbol-manipulating AI yang pertama penulis jelaskan. Jadi, sistem sarafnya
harus dilatih dan distimulasi supaya jaringan saraf bisa mengumpulkan
pengalaman dan tumbuh supaya bisa mengumpulkan pengetahuan yang lebih besar.
C.
Neural Networks
Neural Networks
diatur ke dalam lapisan yang terhubung satu sama lain lewat simulasi. Lapisan
paling atas adalah lapisan input, yang fungsinya seperti sensor. Sensor yang
dimaksud adalah penerima informasi yang akan memproses dan meneruskannya ke
sistem. Ada setidaknya dua sistem atau lebih dari dua puluh lapisan dalam
sistem besar lapisan yang tersusun secara hierarkis. Lapisan-lapisan itu yang
mengirim dan mengklasifikasikan informasi lewat koneksi. Di bagian paling bawah
adalah lapisan output, yang umumnya sih punya jumlah neuron buatan paling sedikit.
2. Contoh kecerdasan buatan
a) IBM Deep Blue:
Superkomputer IBM telah memainkan beberapa permainan catur melawan juara dunia.
b) Cortana:
Kontrol suara Microsoft didasarkan pada AI.
c) Siri: Kontrol
suara Apple dapat menanggapi pertanyaan dan melakukan tugas untuk penggunanya.
d)
Echo: Kontrol
suara Amazon dapat menempatkan pesanan secara independen.
e) DeepText: AI
Facebook menganalisis email dan pembaruan status.
f) Bursa
kalkulator atau laporan stok: Program digunakan untuk menghitung probabilitas
nilai tukar. Laporan pasar saham sudah dibuat oleh sistem AI di beberapa rumah
media.
g)
Kantor: Di AS,
sistem AI sudah digunakan untuk mencari email, surat dan teks hukum, untuk mengembangkan kontrak secara mandiri.
3. Mengenai Seputar Kecerdasan Buatan “Artificial Intelligence”
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan
sesuatu yang dibuat atau tiruan yang cerdas. Maksud dari kata cerdas disini
adalah kepandaian atau ketajaman dalam berpikir, misalnya otak manusia dalam
menyelesaikan masalah. Kecerdasan sebenarnya merupakan sebuah sistem saraf,
sensor, atau otak yang diciptakan oleh mesin. Mesin ditujukan untuk dapat
berpikir, mengambil tindakan, dan mengambil keputusan sama halnya dengan
manusia.
Kecerdasan buatan ini sebenarnya dibuat oleh manusia dan
digunakan untuk mengganti manusia. Bisa jadi teknologi ini dapat menjadi suatu
ancaman. Meskipun teknologi ini dirasakan menjadi sebuah ancaman tetapi tetap
saja manusia untuk terus mengembangkan teknologi AI ini. Terbentuknya AI ini
disebabkan karena ada rasa ketidakpuasan manusia yang selalu ingin mendapatkan
yang lebih dengan mudah. Memang dalam diri manusia pasti ada keterbatasan
seperti otak. Otak manusia hanya mampu berpikir dengan frekuensi sekitar 100 Hz
karena manusia juga memiliki rasa dimana dirinya bisa merasa lelah. Sedangkan
komputer, komputer mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz dan komputer juga
tidak memiliki rasa lelah serta dapat mengolah data secara berulang-ulang.
Perkembangan teknologi semakin hari semakin meningkat dan
maju dengan pesat. Khususnya AI ini. AI sudah mulai digunakan oleh manusia.
Contohnya mobil. Mobil yang memiliki teknologi komputer yang dapat mengolah
data yang digunakan untuk memberikan peringatan kepada pengendara mobi untuk
menghindari terjadinya kecelakaan atau tabrakan.
4. PENGEMBANGAN PERANGKAT
LUNAK KECERDASAN BUATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus
Mendiagnosa Keadaan Bayi Dalam Kandungan)
Kecerdasan buatan adalah kemampuan komputer untuk berpikir
dengan intelegensia. Ini tercapai dengan mempelajari bagaimana manusia
mengingat dan berpikir ketika sedang mengambil keputusan dan memecahkan
masalah.
Kecerdasan buatan yang dibangun mempunyai beberapa
komponen yang saling berhubungan untuk membangun sistem yaitu basis
pengetahuan, mesin inferensi, antarmuka pemakai. Persoalan yang dipecahkan
dalam sistem ini adalah bagaimana cara menyusun aturan yang terdiri atas
beberapa premis dan konklusi dari fakta-fakta yang tersedia, sehingga
dihasilkan suatu solusi, dengan menggunakan mesin inferensi yaitu forward
chaining, selain itu sistem ini juga menggunakan suatu penalaran knowledge base
yaitu penalaran rule-based reasoning.
Penelitian ini membahas tentang pendiagnosaan keadaaan
bayi dalam kandungan yang menggunakan teknik inferensi forward chaining, yang
memulai penalarannya mulai dari sekumpulan fakta-fakta menuju sebuah hipotesa
(solusi). Sistem yang dikembangkan memberikan keleluasaan pada perekayasa
pengetahuan untuk memasukkan himpunan aturan pada basis pengetahuan dan
diperolehnya suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang ada.
5. Memanusiakan Chatbot dengan Kecerdasan Buatan
JAKARTA – Pehobi chatting
bercakap-cakap di dunia maya sebaiknya jangan terlalu serius menanggapi lawan
bicara. Siapa tahu kenalan baru itu adalah chatbot, yakni robot yang khusus
diprogram untuk chatting. Chatbot merupakan program khusus dalam komputer yang
berfungsi sebagai penjawab sapaan di ruang chatting. Di masa mendatang, program
serupa ini menjadi kembangan dari artificial intelligent (AI) alias kecerdasan
buatan.
Jabberwacky, sebuah chatbot yang
tinggal di dalam hard disk komputer. Ia mampu menggunakan kata-kata pelesetan,
humor, kadang juga kata makian, bahkan juga menjadi pembicara yang
konfrontatif. Kelebihan Jabberwacky dari chatbot lain adalah: makin banyak ia
bercakap dengan para chatter manusia, makin banyak hal yang dipelajarinya.
Chatbot jenius ini adalah temuan Rollo Carpenter, finalis Loebner Prize asal
Inggris.
Loebner Prize merupakan
penghargaan khusus di bidang AI tingkat dunia yang dimulai sejak 1990.
Penghargaan ini diberikan pada mereka yang mampu meloloskan diri dari Turing
Test, yakni suatu cara menguji mesin untuk mengetahui apakah mesin itu cerdas
atau tidak. Jabberwacky akan bergabung dengan delapan finalis internasional
lain pada Oktober mendatang untung memperebutkan medali emas. Seperti semua
finalis lain, chatbot ini akan menjalani Turing Test yang metodenya ditemukan
oleh Alan Turing. Dari sini akan diketahui apakah chatbot ini benar-benar
pintar seperti halnya AI lain.
Carpenter mendesain Jabberwacky
semirip mungkin dengan manusia. Memang bukan dari bentuk fisiknya, melainkan
dari caranya bicara dan bercakap-cakap. Chatbot ini mempelajari cara bicara
manusia, mempelajari beberapa bahasa, hingga memahami konteks percakapan dan
aturannya.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar