Rabu, 28 November 2018

Artikel yang memuat IoT (Internet of Things) dan apikasi Start Up



1. Peluang IoT di Indonesia

Perangkat dapat terhubung ke internet dan saling berkomunikasi melalui teknologi Internet of Things (IoT). Teknologi tersebut sedang digemari di berbagai Negara, termasuk Indonesia. Perkembangan IoT di Indonesia diprediksikan akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Melihat besarnya peluang tersebut, sebenarnya bagaimana peluang perkembangan IoT di Indonesia?.

Penerapan IoT dapat dilakukan pada banyak bidang untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Beberapa aplikasi diterapkan pada bidang smart city, smart home, transportasi, bisnis, kesehatan, manajemen energy, dan industri. Kompetisi RIoT membuka 14 bidang permasalahn yang siap diwujudkan solusinya. Bidang- bidang tersebut di antaranya pertanian, pertanahan dan keamanan, transportasi, alam, kesehatan, pendidikan, smart city, smart living, olahraga, maritime, engagement, aksesbilitas, fintech dan e-commerce, dan industri IoT. Dan hal tersebut menunjukkan bahwa IoT tidak hanya tertuju pada bidang tertentu saja tapi sangatlah luas.

Pada acara RIoT, Mentri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara mengatakan bahwa terdapat 2 fokus besar berpotensi untuk di kembangkat IoT. Bidang pertama adalah pendidikan dan bidang kedua adalah kesehatan.

Namun dibalik peluang yang ada, pasti akan ada tantangan yang perlu diperhatikan. Teknologi banyak bergantung pada internet mebutuhkan koneksivitas dengan kualitas yang baik di setiap daerah. Selain itu, terdapat pula tantangan mengenai autentifikasi dan keamanaan jaringan.

Internet of Things membuka banyak peluang untuk dikembangkan oleh siapapun. Pengembangan IoT tidak terbatas pada bidang tertentu saja, tetapi samgat luas. Pengembangan tersebut juga terbuka untuk factor-faktor pendukung IoT seperti jaringan, aplikasi, dan keamanan. 

2. Internet of Things Cocok Diaplikasikan
ke Sektor Pertanian
Internet of Things (IoT) menjadi salah satu cabang teknologi yang kini dibicarakan banyak orang. Tak mustahil jika ke depannya, semuanya akan terkoneksi dengan internet. Misalnya saja, perangkat elektronik di rumah. Itu baru sebagian kecil yang digunakan oleh pengguna secara langsung. Bagaimana dengan skala industri yang lebih besar?

Setiap negara, berbeda-beda dalam memprioritaskan untuk skala industri. Tergantung dari keunggulan industri di setiap negara. Begitu juga di Indonesia. Menurut Dirjen Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Semuel Abrijanji Pangerapan, di negeri ini, penerapan IoT untuk skala industri memiliki potensi yang besar untuk sektor pertanian.

"Negeri kita ini kan agraris. Potensi yang besar itu ya di sektor pertanian. Banyak hal yang bisa diterapkan IoT untuk sektor ini nantinya," ujar dia usai acara Asia IoT Business Platform di Jakarta. Lebih lanjut, dikatakan pria yang karib disapa Semmy ini, misalnya saja untuk perikanan. IoT bisa digunakan untuk nelayan mencari ikan di laut. Mereka tak perlu repot-repot menggunakan cara yang tradisional.

"Kemudian kalau di peternakan, peternak bisa mengetahui masa hamil dari hasil ternaknya. Itu bisa menggunakan semacam sabuk yang melingkar untuk mendeteksi hal tersebut," ungkapnya.

Meski begitu, untuk nantinya bisa secara massif menerapkan IoT, dasarnya tetap infrastruktur. Infrastruktur internet menjadi tulang punggung bisa terciptanya IoT.
"Nah, yang terpenting ya tetap konektivitas internetnya," kata dia


3. IoT, Lebih Banyak Manfaatnya atau Bahayanya ?

Pemanfaatan IoT untuk fasilitas umum sangat ramai. Smart city di Indonesia pun mulai marak. Selain itu dalam dunia industri, IoT juga mulai dikembangkan. IoT sangat menguntungkan bagi perusahaan karena dapat mengefisiensikan pemeliharaan mesin-mesin pabrik dari segi waktu dan biaya. Jelas sekali banyak manfaat yang ditawarkan oleh IoT.

Tetapi, banyak juga kekhawatiran yang ditimbulkan ketika benda-benda di sekitar kita dapat terhubung ke internet. Kekhawatiran terbesar adalah masalah keamanan. Dengan terhubung ke jaringan internet, benda-benda tersebut dapat diretas oleh orang-orang tak bertanggung jawab di luar sana. Selain itu, berbagai perangkat tersebut juga mungkin mendapat serangan virus.

Hacker  dapat mengirim serangan virus dengan nama Cryptolocker yang membuat TV menampilkan pesan tidak jelas sehingga pengguna smart TV tersebut terpaksa mengeluarkan uang untuk memperbaikinya. Begitu juga dengan peralatan elektronik lain seperti lemari es pintar dan mobil pintar. Dua hal ini menurut peneliti tadi dapat dengan mudah menjadi objek para hacker dalam beraksi. Yang lebih privat lagi adalah smartwatch, jam tangan pintar yang dapat menyimpan data kesehatan seseorang. Jika data smartwatch diretas, hacker dapat mengetahui kondisi kesehatan dan data ini bisa saja disalahgunakan.

Ancaman keamanan data bukan hanya datang dari para hacker. Bahkan perusahaan penyimpan data dapat pula melakukan penyalahgunaan. Baru-baru ini Google tertangkap menggunakan informasi yang seharusnya bersifat pribadi. Tentu hal ini sangat mengkhawatirkan para pengguna IoT.
Semua potensi bahaya dari segi keamanan ini harus dicegah dengan serius sebelum banyak aspek kehidupan kita betul-betul tergantung dengannya. Peningkatan sistem keamanan jaringan dan regulasi serta hukuman yang tegas bagi siapa saja yang menyalahgunakan data harus menjadi hal yang diutamakan seiring dengan berkembangnya teknologi IoT.

Inilah dua sisi yang ditawarkan IoT, ada sisi positif dan sisi negatif. Jika kita memahami sisi negatifnya, tentu ini akan dapat ditekan asalkan banyak pihak yang terlibat terutama pemerintah yang seharusnya cukup serius dalam hal menciptakan regulasi yang mendukung perkembangan IoT. Selain itu, masyarakat juga harus siap menghadapi pesatnya kemajuan teknologi ke depannya.


4. Pengelolaan Perpustakaan Menjadi Lebih Mudah dengan Penerapan Teknologi IoT

Pada zaman dimana internet menjadi umum seperti sekarang, keberadaan perpustakaan cukup rentan terhadap perubahan teknologi karena kemudahan akses sumber literatur informasi melalui internet. Perpustakaan masih dipertahankan keberadaannya karena masih menjadi salah satu sumber akses pengetahuan dalam pendidikan. Selain karena masih banyak orang yang lebih suka membaca buku fisik, perpustakaan menjadi tempat berdiskusi bagi para penikmat buku dan tulisan, serta tidak jarang menjadi tempat penggunaan komputer gratis bagi pengunjung.

Letaknya pasti selalu ada di setiap kampus dan kota, yang memuat beragam informasi dalam bentuk buku. Di dalam perpustakaan, biasanya diurus oleh beberapa pustakawan yang selalu rutin mengontrol kondisi perpustakaan dan asetnya, termasuk merapikan susunan buku dan update stok buku yang ada. Namun, di dalamnya masih saja ditemui  tindakan pencurian buku, keterlambatan pengembalian buku yang tidak tepat waktu karena peminjam lupa tanggal pengembalian, antrean yang lama, serta pencarian yang lama untuk ketersediaan stock buku. Semua hal itu ternyata dapat dipermudah dengan teknologi IoT.

Perpustakaan D.H. Hill di North Carolina State University telah menggunakan IoT untuk operasi perpustakaan dan sebagai alat pengajaran. Perangkat IoT memantau pergerakan furnitur, menghitung pengunjung, memberikan akses keycard, dan kontrol kartu nama digital. Perangkat IoT juga terintegrasi ke layanan lainnya, termasuk program Internet Libraries of Things, dan menghubungkan siswa dengan bahan berbiaya rendah untuk mengembangkan aplikasi praktis. Pustakawan memfasilitasi pembelajaran dan siswa dapat menguji serta memperbaiki prototipe mereka, belajar dari orang lain, juga memamerkan karya mereka.

IoT di perpustakaan dapat meliputi akses ke perpustakaan menggunakan aplikasi seluler, memberikan kartu perpustakaan virtual kepada anggotanya, yang akan memungkinkan anggota untuk mendapatkan akses ke perpustakaan. Pengguna dapat menggunakan aplikasi perpustakaan untuk mengakses katalog perpustakaan guna mencari sumber yang dibutuhkan. Pada ponsel juga akan disediakan peta perpustakaan untuk membimbing pengguna ke lokasi sumber. Koleksi perpustakaan memiliki tag RFID pada masing-masing item, yang mana dapat diidentifikasi menggunakan komputer dan pembaca RFID. Melalui integrasi tag RFID ke kartu anggota, peredaran barang dan koleksi menjadi lebih efisien.

Dengan IoT, pustakawan dapat mengetahui bahwa buku yang dipinjam sudah lewat batas pinjam dan berapa banyak denda yang harus peminjam buku bayarkan ke perpustakaan. Pengguna dapat membayar denda secara online tanpa perlu berdiri di antrean meja sirkulasi perpustakaan.

IoT akan membantu inventori yang lebih baik seperti memverifikasi stok karena akan mudah mencari buku yang salah tempat. IoT juga dapat membantu perpustakaan dalam virtual tour perpustakaan. Perpustakaan memiliki setup beacon seperti perangkat nirkabel di berbagai bagian dari perpustakaan, ketika pengguna mengunjungi bagian tertentu, ponsel mereka akan memutar video atau audio menjelaskan lebih banyak tentang bagian itu dan bagaimana seseorang bisa mendapatkan manfaat yang maksimal.

Dengan IoT, perpustakaan menggunakan data secara real time. Pengguna dapat mengetahui sejarah pencarian buku pinjaman mereka pada kunjungan sebelumnya. IoT membantu pengguna untuk menandai daftar buku favoritnya pada katalog perpustakaan yang nantinya dapat membantu pengunjung untuk tahu dimana tempat buku favorit telah disimpan. Perpustakaan dapat memberikan status ketersediaan ruang baca, ruang diskusi, printer, scanner, dan komputer pada aplikasi mobile perpustakaan mereka.

IoT akan akan membawa perubahan besar ke perpustakaan; membuat perpustakaan menjadi lebih interaktif dengan pengunjungnya, menghemat waktu, dan mempermudah kontrol keluar masuk buku dan pengunjung. Jika diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan, hasil dan nilai tambah pada layanan perpustakaan pun akan meningkat. 


5. Saran terhadap Pemerintah dalam Mendukung Industri IoT

Teknologi Internet of Things (IoT) sedang ramai dibicarakan oleh banyak industri, terutama karena kemudahan dan manfaat yang dirasakan. Kemajuan dan perkembangan industri ini di Indonesia tentu tidak terlepas dari peran pemerintah. Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan. Berikut terdapat beberapa saran untuk pemerintah dalam mendukung kemajuan industri IoT.
  1. Pengenalan IoT kepada Masyarakat
Pada umumnya, masyarakat Indonesia belum mengetahui apa itu teknologi IoT. Pernah mendengar istilah IoT saja belum tentu. Jika pemerintah ingin mendukung dan mengembangkan industri IoT, pemerintah perlu ikut mengenalkan teknologi IoT pada masyarakat. Pemerintah juga perlu menaruh fokus pada IoT agar teknologi IoT dapat lebih mudah diadopsi oleh masyarakat.
  1. Pembangunan Infrastruktur Teknologi
Teknologi yang baik perlu didukung oleh infrastruktur yang baik pula. Indonesia terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Namun, pembangunan di setiap daerahnya tidaklah merata. Pembangunan di kota – kota besar sangat maju, sementara pembangunan di daerah yang terpelosok sangatlah terbelakang. Jangankan jaringan Internet, listrik sebagai dasar untuk membangun jaringan komunikasi belum tentu sudah masuk ke daerah tersebut. Jika ingin IoT diterapkan di Indonesia, diperlukan pembangunan infrastruktur teknologi yang merata untuk mendukung pengembangan IoT di Indonesia.
  1. Mendukung Setiap Inovasi dan Pengembangan yang Dilakukan
Masyarakat Indonesia terkenal dengan komentar dan sikap negatif dalam menanggapi segala hal. Masyarakat cenderung melihat sisi negatif dibandingkan dengan sisi positifnya. Lingkungan dan atmosfer positif diperlukan untuk mendukung teknologi IoT. Pemerinah perlu memberikan apresiasi dan dukungan terhadap inovasi yang dibuat oleh anak bangsa, walaupun karya yang diciptakan tersebut belum sempurna. Pemerintah perlu secara nyata memberikan contoh apresiasi pada ciptaan anak bangsa, seperti menggunakan teknologi tersebut. Tindakan nyata tersebut diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat dan masyarakat dapat menyikapi segala sesuatu dengan lebih positif. Dengan demikian, diharapkan anak bangsa lebih termotivasi dalam membuat inovasi – inovasi yang berkaitan dengan IoT.
  1. Regulasi IoT
Teknologi IoT berkembang sangat cepat. Untuk menyikapi perubahan tersebut, pemerintah perlu membuat sebuah undang – undang atau peraturan yang jelas mengenai IoT. Pemerintah perlu membuat regulasi mengenai standar produk, penggunaan, pengambilan dan pemanfaatan data, maupun pembuatannya. Regulasi dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kejadian – kejadian yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan. Dengan adanya peraturan akan terdapat batas yang jelas antara hal – hal yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan serta standar pembuatan atau pemanfaatan IoT. Dengan adanya regulasi yang jelas pula dapat memudahkan pemerintah dalam memutuskan jika terjadi pelanggaran.
  1. Keamanan
Keamanan merupakan isu yang sangat penting dalam teknologi IoT. Batas privasi menjadi kabur di era digital ini. Akses kepada semua data membuat keamanan dan privasi pengguna menjadi rentan terhadap kejahatan cyber. Jika Indonesia ingin mengadopsi dan menerapkan teknologi IoT, pemerintah perlu menyediakan jaminan keamanan bagi setiap penggunanya. Keamanan tersebut harus menjaga agar data dan privasi pengguna digunakan sesuai dengan kebutuhan dan sebagaimana mestinya.

Teknologi IoT memerlukan dukungan dari pemerintah dalam pengembangannya. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, teknologi tersebut dapat diterima dalam masyarakat. Dukungan pemerintah juga mendorong anak bangsa untuk menciptakan berbagai inovasi. Dan pada akhirnya, teknologi yang maju akan kembali dinikmati oleh masyarakat Indonesia.


6.  Perkembangan Dunia Bisnis Startup di Indonesia


Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia bisa dibilang cukup pesat. Tiap tahun bahkan setiap bulan, selalu ada founder atau pemilik Bisnis Startup bermunculan.

Menurut dailysocial.net, ada 1.706 Startup lokal di Indonesia saat ini. Hal ini dipengaruhi oleh semakin banyaknya masyarakat Indonesia menggunakan internet yang bisa dijadikan sebagai lahan basah untuk mendirikan sebuah Bisnis Startup.

Hingga saat ini, telah ada tiga startup tanah air yang berhasil menjadi unicorn, alias mempunyai valuasi di atas US$1 miliar (Rp13,5 triliun). Mereka adalah GO-JEK, Tokopedia, dan Traveloka, atau yang dikenal dengan istilah GTT. Sayangnya menurut Managing Partner dari East Ventures Willson Cuaca, tidak akan ada startup yang mendapat predikat unicorn pada tahun depan. “Ada gap yang cukup besar antara startup besar tersebut dengan para startup menengah di Indonesia,” ujarnya.

Vice President dari Sequoia Capital Pieter Kemps, juga berpendapat bahwa para startup tanah air masih butuh waktu untuk mengejar GO-JEK, Tokopedia, dan Traveloka. Namun hal ini bukan berarti perkembangan startup tanah air tengah “kering”.(*)


7. Langkah Sukses Membangun Startup di Indonesia


Dibandingkan dengan bisnis konvensional, startup memang lebih menjanjikan—terutama buat generasi muda yang sehari-hari akrab dengan gawai dan internet. Nah, sebelum mantap menceburkan diri ke bidang usaha virtual semacam ini, ada baiknya kamu memperhatikan langkah-langkah sukses membangun startup di Indonesia berikut.
  1. Kombinasi Passion dan Survei
Memulai usaha dengan modal passion saja ternyata tidak cukup, lho. Ada aspek lain yang harus dipertimbangkan baik-baik agar bisnismu sukses dan tetap bertahan, yaitu kondisi dan selera pasar. Misalnya, kamu hobi ngegame, dan ingin mengembangkan usaha digital di bidang tersebut, maka kamu wajib melakukan survei pasar untuk melihat minat dan selera calon konsumen.
  1. Rancang Konsep Startup dan Manajemen
Setelah menentukan bidang usaha yang akan dijalankan, langkah berikutnya adalah merancang manajemen dan konsep startup secara detail. Tentukan siapa yang akan menjadi penanggung jawab di masing-masing bagian.
  1. Bergabung di Forum-Forum Startup
Bergabung di forum startup atau usaha digital sejenis tidak hanya akan membuat pengetahuanmu seputar startup bertambah, tetapi juga memperluas jaringan. Dari sini kamu bisa belajar mengenai seluk-beluk dan langkah-langkah mendirikan usaha startup di Indonesia. Kalau beruntung, kamu bahkan bisa dicarikan investor, lho! Jika masih bingung memulai, cobalah sering-sering berkunjung ke situs techinasia yang merupakan komunitas global pengusaha startup se-Asia.
  1. Menguasai Teknologi Informasi
Namanya saja berbisnis secara digital, tentu kamu harus punya kemampuan di bidang teknologi informasi. Tidak hanya dalam proses awal pembuatan startup, teknologi informasi yang memadai juga diperlukan sepanjang bisnis dijalankan. Coba pikirkan, bagaimana sebuah usaha akan maju jika pemiliknya saja tidak menguasai apa yang sedang ditanganinya?
Tenang saja, kamu tidak perlu menjadi seorang software engineer profesional untuk memulai bisnis startup. Namun, sekurang-kurangnya kamu paham cara kerja internet. Untuk urusan membuat dan merawat web/aplikasi bisnis, kamu masih bisa menyewa jasa ahli IT. 

 

8. Strartup yang berhasil di indonesia

1. Gojek

 

Perusahaan jasa transportasi online ini pertama kali dirikan pada tahun 2010 oleh Nadien Makarim di jakarta.Gojek merupakan salah satu contoh bisnis startup dengan pertumbuhan sangat cepat dan telah menjadi Unicorn di Indonesia.Istilah Unicorn adalah sebutan pada startup yang telah memiliki valuasi lebih dari $1 milliar.Perusahaan startup ini bergerak dibidang transportasi online telah berhasil mengubah gaya hidup sebagian masyarakat di Indonesia dengan menggunakan layanan transportasi berbasis aplikasi.

 

2. Bukalapak


Perusahaan rintisan ini pertama kali di launching pada tanggal 10 januari 2010 oleh Achmad Zaky yang juga sebagai Founder dan CEO PT.Bukalapak saat ini.Bukalapak adalah salah satu marketplace (pasar daring) terbesar dan terpopuler di Indonesia.Perusahaan startup Indonesia ini menyediakan fasilital penjualan dari dengan sistem costumer to costumer (C2C) dimana semua orang dapat membuka toko online secara gratis.Kemudian pemiliki toko online dapat melayani pembeli di seluruh indonesia baik dalam jumlah satuan maupun partai besar.Di Bukalapak, pengguna perorangan ataupun perusahaan dapat membeli atau menjual berbagi produk baik bekas atau baru.

 

3. Tokopedia


Secara resmi Tokopedia didirikan pada tanggal 06 Februari 2009 dan diluncurkan ke publik pada tanggal 17 Agustus 2018 oleh Willian Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison.Bersama dengan Bukalapak, saat ini Tokopedia telah berhasil menjadi salah satu marketplace terbesar di Indonesia.Dengan menggunakan Tokopedia maka semua orang baik individu atau brand besar dapat membuka dan mengelola toko online secara gratis.Tokopedia adalah startup teknologi pertama di asia tenggara berhasil memperoleh pendanaan investasi sebesar us$ 100 juta dari Sequoia Capital dan Softbank Internet andMedia Ink.

 

4. Tiket.com


Tiket.com merupakan startup Indonesia yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat, kereta api, hotel, tiket konser, dll yang bebasis di Jakarta.Perusahaan ini pertama kali di dirikan pada bulan agustus 2011 oleh Wemas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, Natali Ardianto dan Mikhael Gaery Undarsa.  Pada awalnya perusahaan rintisan dicetuskan oleh Wenas Agusetiawan dengan membeli domain Tiket.com lalu mengajak beberapa temannya untuk merintis situs pemesana tiket pesawat dan kereta api.Tiket.com pada saat ini telah membuktikan sebagai salah satu situs booking online yang terpercaya di Indonesia.


9. Jenis-jenis bisnis start up

1. Startup Games

Bagi penghobi permainan berbasis online, mungkin ada baiknya membuka usaha tersebut. Bisnis game online ini tidak pernah lesu dan semakin digemari, apalagi bagi generasi milenial yang pasti mendatangkan pendapatan untuk membeli atau mendownload game tersebut. Apalagi permainan itu dikemas secara menarik, maka anak-anak dan generasi milenial akan semakin menikmati permainan tersebut.

2. Startup Properti

Sebut saja Rumah123.com, Rumah.com dan masih banyak lagi startup properti serupa. Bisnis digital satu ini mungkin tidak gampang. Apalagi di dalamnya dibutuhkan solusi atau tips bagaimana caranya mencari hunian yang diinginkan calon customer. Selain itu, membantu klien Anda untuk mencarikan solusi peminjaman kredit hunian yang ringan bagi mereka yang ingin membeli rumah maupun apartemen. 

3. Startup Perdagangan

Usaha perdagangan berbasis online atau biasa dikenal e-commerce tentu saja paling ramai dicari. Terlebih masyarakat Jaman Now lebih menyukai berbelanja secara online ketimbang konvensional. Barang yang ditawarkan pun lebih murah harganya dibanding konvensional. Selain itu, praktis dan hemat, tidak membuang tenaga pergi ke pusat perbelanjaan.

4. Startup Insurance

Jenis startup yang bergerak di bidang asuransi ini cukup menarik. Biasanya asuransi yang selama ini merupakan asuransi konvensional, di mana kita menyisihkan sejumlah uang per bulan sebagai iuran wajib untuk mendapatkan manfaat dari asuransi tersebut di masa depan. Startup asuransi menyediakan layanan kepada penggunanya berupa informasi rumah sakit terdekat, dokter terpercaya, referensi rumah sakit, dan sebagainya.

5. Startup Sekuritas

Saham forex dan reksadana merupakan investasi yang sudah tidak asing lagi. Sekuritas merupakan jenis startup yang menyediakan platform untuk berinvestasi saham secara online. Sebut saja Bareksa.com, salah satu startup sekuritas yang menyediakan platform untuk melakukan jual-beli reksa dana secara online, memberikan layanan data, informasi, alat investasi reksa dana, saham, obligasi, dan lain-lain.


10. Startup Unik dan kreatif Di Dunia
 
Houseparty merupakan startup terbaru yang diciptakan oleh orang yang juga menciptakan startup live video Meerkat. Startup yang dirilis pada September kemarin ini merupakan inovasi baru dari startup Meerkat yang telah mati.

Startup yang telah memiliki lebih dari 1 juta pengguna ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan video chat dengan 8 orang dalam 1 grup. Sebagian besar para pengguna startup ini merupakan kelompok anak muda dan para peminat bisnis usaha.

Dengan teknologi yang mendukung untuk berbagai bidang tersebut, apakah Anda siap untuk perubahan hidup yang lebih baik?
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEARCHING 2

BINERY SERCHING A. Pengertian Searching Searching adalah mencari data yang dibutuhkan. Searching dalam pemrograman bisa d...