OPERATOR LOGIKA
Pengertian Operator Logika
Ilmu logika berhubungan dengan kalimat-kalimat (argumen) dan hubungan-hubungan yang ada pada kalimat tersebut. Tujuannya adalah untuk memberikan aturan-aturan sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai besar. Kalimat yang di pelajari dalam logika bersifat umum , baik dalam bahasa sehari-hari ataupun bukti matematika yang didasarkan atas hipotesa-hipotesa. Oleh karena itu aturan didalamnya bersifat umum, tidak tergantung pada kalimat .Ilmu logika lebih mengarah kepada bentuk kalimat (sintaks) dari pada kalmat itu sendri (semantik).
Operator logika ialah logika yang mengunakan bahasa matematika yang menggunakan bahasa matematika yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol-simbol. Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol ialah ringkas, univalen ( bermakna tunggal), dan universal (dapat di pakai di mana-mana).
Kalimat Majemuk
Pernyataan
majemuk merupakan gabungan dari pernyataan-pernyataan tunggal (yang
disebut
komponen dari pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung
logika seperti dan ,atau, jika ..... maka, dan jika ..... hanya jika.
Nilai
kebenaran suatu pernyataan majemuk ditentukan hanya oleh nilai kebenaran dari
masing-masing komponennya. Oleh karena itu, antara kompenen-komponen dalam
pernyataan majemuk boleh tidak ada hubungan.
A. Proposisi
Proposisi merupakan satu tutur atau pernyataan
yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk
sebuah kalimat berita. Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan
fakta, sebuah proposisi yang salah tidak berkorespondensi dengan fakta.
Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di antaranya merupakan materi pokok
proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur
yang dimaksudkan ialah term sebagai subjek, term sebagai predikat, kopula dan
kuantor.
Jenis-Jenis Proposisi
Secara sederhana dapat dibedakan atas empat macam
yaitu sebagai berikut:
- Proposisi
Universal Afirmatif
Proposisi universal afirmatif ialah pernyataan bersifat umum yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S ialah P”. - Proposisi
Universal Negatif
Proposisi universal negatif ialah pernyataan yang bersifat umum yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S bukan P”. - Proposisi
Partikular Afirmatif
Proposisi partikular afirmatif ialah pernyataan bersifat khsusu yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “sebagian S adalah P”. - Proposisi
Partikular Negatif
Proposisi partikular negatif adalah pernyataan bersifat khsusu yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan “sebagian S bukan P”.
Bentuk-Bentuk Proposisi
Berdasarkan dua jenis proposisi
yaitu berdasarkan kualitas (positif dan negatif ) dan berdasarkan kuantitas
(umum dan khusus) ditemukan empat macam proposisi yaitu:
- Proposisi umum -positif disebut proposisi A.
- Proposisi umum-negatif disebut proposisi E.
- Proposisi khusus-positif disebut proposisi I.
- Proposisi umum-negatif disebut proposisi O proposisi umum-positif ialah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.
Proposisi umum-negatif ialah proposisi yang
predikatnya mengingkari keseluruhan subjek (E). Proposisi khusus-positif ialah
proposisi yang predikatnya membenarkan sebagai subjek (I).
Contoh Proposisi
- Semarang ialah Ibukota provinsi Jawa Tengah (proposisi yang bernilai benar karena Semarang ialah Ibukota Jawa Tengah).
- Sukarno ialah Presiden Pertama Republik Indonesia.
- 5 + 7 = 10 (proposisi yang bernilai salah).
- x + 5 = 11 (bukan proposisi, karena “x” belum ditentukan)
Tabel Kebenaran
Maka
nilai kebenarannya S V S = S
Maka nilai kebenarannya B→S = S
Maka nilai kebenarannya jika nilai keduanya sama maka
akan bernikai kebenaran benar (B).
Nilai kebenaran suatu proposisi
majemuk didasarkan pada ‘Nilai kebenaran proposisi atomik penyusunnya’ dan cara
mereka dihubungkan dengan ‘opeator logika’. Dan ‘Tabel kebenaran’ adalah salah
satu cara untuk mengetahui nilai kebenaran dari proposisi majemuk. Table
kebenaran ini nantinya akan menunjukkan nilai kebenaran dari tiap – tiap
proposisi atomik dan kombinasinya menurut operator logika. Berikut adalah tiga
buah tabel kebenaran untuk operasi logika Conjuction, Disjuction, dan Negation.
Keterangan:
B = bernilai benar
S = bernilai salah
- Konjungsi (∧)
P
|
Q
|
P ∧ Q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
Maka nilai kebenarannya B ∧
B = B
- Disjungsi (V)
P
|
Q
|
P V Q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
- Implikasi (→)
P
|
Q
|
P →Q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
4.
Biimplikasi (↔)
P
|
Q
|
P ↔Q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
Implikasi dan Aplikasinya
Implikasi adalah pernyataan yang menggunakan kata hubung JIKA p MAKA q. Contoh implikasi :
P = Jakarta adalah ibu kota Indonesia
q = gubernur DKI Jakarta adalah Anies Baswedan
jika di implikasikan maka kalimat tersebut
berbunyi “Jika Jakarta adalah ibu kota Indonesia maka gubernur DKI Jakarta
adalah Anies Baswedan.
contoh soal seperti :
1. Tentukan nilai
kebenaran dari implikasi dua pernyataan berikut.
p: Pak Rudi adalah manusia. (benar)
q: Pak Rudi kelak akan mati. (benar)
Jawab:
p ⇒ q: Jika Pak Rudi adalah
manusia, maka kelak akan mati. (benar)
TAUTOLOGI DAN
KONTRADIKSI, EKUIVALENSI LOGIKA
A.
Tautologi
Tautologi
adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan
nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah Tautologi yang
memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah
suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama
dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai B (benar)
maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau
penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.[1][1]
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan
Tautologi dengan alasan yaitu semua pernyataannya bersifat benar atau True (T).
maka dengan perkataan lain pernyataan majemuk (p ʌ ~q) p selalu benar.
2. [(p→q) ʌ p] p q
Pembahasan:
P
|
q
|
(p→q)
|
(p→q)
ʌ p
|
[(p q) ʌ p] pʌq
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
B
S
B
B
|
B
S
S
S
|
B
B
B
B
|
Berdasrkan tabel diatas pada kolom 5, nilai
kebenaran pernyataan majemuk itu adalah BBBB. Dengan perkataan lain, pernyataan
majemuk [(p→q) ʌ p] pʌq selalu benar
B. Kontradiksi
Kontradiksi adalah kebalikan dari tautologi
yaitu suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh substansi yang salah,
atau sebuah pernyataan majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang
nilai kebenaran dari komponen-komponennya. Untuk
membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua cara
yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika
semua pilihan bernilai F atau salah maka
disebut kontradiksi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau
penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.
Contoh dari Kontradiksi:
1. (A ʌ ~A)
Pembahasan:
A
|
~A
|
(A ʌ ~A)
|
B
S
|
S
B
|
S
S
|
Dari tabel kebenaran diatas dapatlah
disimpulkan bahwa pernyataan majemuk (A ʌ ~A) selalu
salah.
2. P ʌ (~p ʌ q)
Pembahasan:
P
|
q
|
~p
|
(~p
ʌ q)
|
P ʌ (~p
ʌ q)
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
S
S
B
B
|
S
S
B
S
|
S
S
S
S
|
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan
kontradiksi dengan alasan yaitu semua pernyataan bernilai salah (F).
C. Ekuivalensi
Logika
Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai
kebenaran sama disebut ekuivalensi logika dengan notasi “ dua buah pernyataan majemuk dikatakan
ekuivalen, jika kedua pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang
sama untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan
komponen-komponennya.
Dengan adanya
hukum-hukum diatas, penyelesaian soal-soal baik yang bersifat tautologi,
kontradiksi dan ekuivalensi logika tidak hanya menggunakan tabel kebenaran
namun juga bisa dengan menggunakan jalan penurunan yaitu dengan memanfaatkan 12
(dua belas) hukum-hukum ekuivalensi logika tersebut.
2. Tunjukkan
bahwa: ~(p v q) (~p ʌ ~q)
Tabel
kebenaran ~(p v q) dan (~p ʌ ~q) yaitu:
P
|
q
|
~p
|
~q
|
p v q
|
~(p v q)
|
(~p ʌ ~q)
|
B
B
S
S
|
B
S
B
S
|
S
S
B
B
|
S
B
S
B
|
B
B
B
S
|
S
S
S
B
|
S
S
S
B
|
Sumber :
https://www.gurupendidikan.co.id/proposisi-pengertian-jenis-bentuk-contoh/
Munir, Rinaldi. 2012.
Matematika Diskrit. Bandung : INFORMATIKA.
Limbong, A dan
A. Prijono. 2006. Matematika Diskrit. Bandung: CV Utomo.
Soesianto, F
dan Djoni Dwijono.2003. Logika Proposisional. Yogyakarta: Andi.
Upschutz,
Seymour dan Marc Lars Lipson. 2008. Matematika Diskrit. Jakarta:
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar